Setiap rel akan selalu menjadi saksi sejarah

Terhadap kereta kehidupan yang melintas di atasnya

Rabu, 21 Maret 2012

Cinta Pertama

Pertemuan pertama ketika aku kosong, tak mengerti apa itu muslim negarawan...ku kira hanya sebuah slogan,yah memang sebuah slogan,,,diperkenalkan di sebuah forum tepan berada di daerah Tidar bersama teman-teman generasi ukhuwah. Namun, masih belum mengerti juga. Seiring berjalannya waktu, proses itu belangsung penuh onak dan duri. Jiwa-jiwa yang digiring untuk memasuki dunia 'abu-abu' begitu nampak kokoh menjalankan sebuah cerita kehidupan.
Hingga akhirnya mulai menikmati dan merasakan indahnya dunia 'abu-abu' itu menjadi tampak cahaya kemilau menyinari ruang-ruang hampa..

Refleksi Diri

Apakah aku seorang IKHWAH…?

“Hei… aku sudah ikut mentoring”
“Aku sudah tarbiyah”
“Aku adalah ikhwah”
Mengapa kau bangga menyebut dirimu
sebagai seorang ikhwah?
Padahal kelakuanmu tak ubahnya sampah..

Boro-boro shalat tahajud
Shalat wajib pun kau malas mengerjakannya
Lalu bagaimana dengan shalat berjama’ah?
Ah, serasa mimpi saja
Apalagi untuk sekedar membaca surat cintaNya
Huh… enakan baca novel, cerpen, atau komik
Lebih asyik dan menghibur
Daripada membekali diri dengan buku-buku
islami
Benarkah engkau sudah tarbiyah
Kalau dengan lawan jenis kau begitu tak
terjaga
Matamu berkeliaran, entah kemana hatimu
Saat ada tangan lembut seorang wanita
yang tersodor kepadamu
Engkaupun menyambutnya dengan hangat
dengan dalih agar ke’ikhwahan’ mu tidak
turun derajatnya
Kau begitu pemilih dalam berdakwah
Mana yang bisa kau jadikan tempat
penghidupan
Padahal justru dakwahlah yang harus kau
hidupkan
Kau begitu pemilih dalam dakwah
Betapa nikmatnya bertaushiyah dengan
sang lawan jenis
Lagi-lagi dengan dalih dakwah
Padahal entah berapa banyak
teman-temanmu sejenis yang lebih
membutuhkan bimbinganmu
Bukanlah seorang ikhwah, orang yang
tidak terjaga lisannya.
Bukan pula seorang ikhwah, orang yang
tak bisa menjaga mata dan hatinya
Dari yang diharamkan Allah…
Bukanlah seorang ikhwah, orang yang
begitu mudah mengeluh
Padahal ia memiliki Allah sebagai Pembelanya
Apakah pantas engkau mengaku sebagai
seorang ikhwah
Padahal akhlaqmu begitu jauh dari akhlaq
yang sesuai dengan perintahNya?
Benarkah engkau seorang ikhwah
Padahal engkau begitu malas beribadah
kepadaNya?
Sekali lagi, kutanya kepadamu
ikhwah kah dirimu?
Padahal amalanmu begitu ternoda dengan
tujuan duniawi
Tiada sedikitpun engkau beramal kecuali
mengharap pujian dan balasan dari manusia
Tidakkah engkau malu telah berbuat
begitu, wahai engkau yang mengaku
sebagai ikhwah?
Apa yang kau lakukan saat ini?
Ketika orang lain tengah berpeluh karena
berdakwah
Dan yang lainnya begitu letih meyeru
kebaikan
Apa yang sudah kau lakukan?
Menjadi komentator dakwah
Atau turut melaju bersama putarannya?
Lalu, wahai orang yang mengaku dirinya
sebagai ikhwah
Dimana engkau telah kubur hatimu?
Hei, sadarlah! Bangunlah!
Sebelum ajal menjemputmu saudaraku….

Sedikit Saja

Akhi-Ukhti tiada kata lain seindah “ukhuwah” yang patut kita dengungkan selama kita hidup dalam kebersamaan, beramal jama’i itu sebuah proses yang akan mendewasakan kita,,akankah jalan dakwah ini kan menjadi beban untuk kita? Ataukah kita merasa sendiri dalam jalan dakwah ini?ataukah kita merasa seperti mesin yang selalu di atur??tentu “tidak”,Allah senantiasa online menemani kita...adakah jalan ini begitu berat?tentu tidak..bagaimana dengan perjuangan Rasulullah?Bagaimana dengan perjuangan keluarga yasir??jika kita sudah merasa lelah hingga titik ini...

Menangis,Marah,Galau,Marah,Mutung...tafadhol mpun..tapi itu semua tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Semua itu butuh kelegowoan akhi-ukhti..Jangan pernah untuk menuntut orang lain untuk mengerti kita jika selama ini kita tidak pernah mau untuk mengerti orang lain..

Hidup berjamaah itu “indah”, qiyadah ana pernah bilang nih,”saya lebih suka pangsit,tapi saudara-saudara saya lebih ingin makan mie ayam,,jadi saya yang mngalah makan mie ayam..APA THOO YANG TIDAK KALAU BISA BERKUMPUL BERSAMA-SAMA..(apalagi mie ayam pangsit lebih enak,,hehe)!!

Akhi-ukhti jika kita menjalani dakwah ini hanya ala kadarnya maka hasilnya pun juga akan ala kadarnya,sudah sampai seberapa terkumpul sangu kita untuk menebus surga nantinya... Apakah kita akan meninggalkan generasi yang lemah setelah kita?? Padahal sudah jelas, kita dilarang meninggalkan generasi yang lemah. Allah SWT lah yang memerintahkannya.
Bertemu dengan orang-orang yang berbeda bukanlah suatu ALASAN UNTUK TIDAK BEKERJA DENGAN OPTIMAL...bahkan perbedaan itulah yang seharusnya peluang kita untuk saling mengisi apa yang kurang..Kalau kita sampai merasa pusing,puyeng,letih,lesu,lemah,lunglai maka semoga ALLAH mengganti dengan yang lebh baik..
Akhi-Ukhti mari kita perbaiki pola komunikasi kita, ketika kita ingin mewujudkan UM MADANI maka agenda yang seharunya kita bahas bukan lagi masalah ukhuwah atau tentang misskom,karena itu bekal dasar kita yang sudah bukan jamannya lagi untuk dibahas..JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA!!sering2lah menemui saudara kita,sempatkan mengunjunginya dan jangan berharap antum akan dikunjungi saudara antum jika antuk tidak pernah mengunjungi saudara antum.


Akhi-Ukhti ayolah mewujudkan suburnya rasa kekeluargaan di antara kita yang terkadang kita butuh dengan curhat-curhatannya.adakalanya saudara-saudara kita membutuhkan nuansa seorang kakak adik dalam makna yang sebenarnya dalam ikatan islam yang kekal.
Kakak yang memperhatikan kegiatan adik-adiknya dan adik yang memahami kakak-kakaknya,alangkah harmonis jika keluarga ini saling mengisi puzle-puzle yang masih kosong.

Pernah kita merasa tidak diperhatikan kakak-kakak kita,merindukan paling  tidak secuil kata ‘semangat’.Bukankah sebagai adik paham akan kesibukan kakak-kakaknya?yang kerja lah,yang ngelesi lah,yang PPL lah,yang agenda lah,yang belum lulus2lah (ehhh).ADIKKU,INGATKAN KAKAKMU INI YANG LALAI AKAN KEWAJIBANNYA UNTUK SEKEDAR MENYAPA ADIK-ADIKNYA.
tapi sebagai seorangadik juga jangan melupakan amanah-amanah yang telah diberikan dengan semaksimala mungkin. Meski sebagai adik merasa lelah, bingung, galau tugas kuliah galau syuro’ ini syuro’ itu,kepanitiaan ini-itu,tapi TENANG DAN BERSABARLAH SERTA YAKINLAH SUATU SAAT AKAN MUNCUL ALUNAN NADA-NADA INDAH YANG AKAN MENGHIASI PENGORBANAN SELAMA INI.

Ukhuwah Kita


ukhuwah kita
insan itu perlu mengerti
mengukir suatu kenangan indah
membina tembok-tembok cinta persaudaraan
tanpa mengira warna kulit
tanpa menghitung harta melata
teguh berdiri dalam alunan kasih sayang

ukhuwah kita
bukan mudah dijajah
dirampas dan dirobek
walau darah mengalir
kita perlu bersama
berpesta dalam semangat jihad membara

ukhuwah kita
bukan buta atau membutakan mata hati
setiap perjalanan itu ditempuh dengan keridhaan
mengikat tali persaudaraan
utuh dan semakin erat
diatas satu kalimah

ukhuwah kita
akan kekal dimana jua
bangkit dan terus kukuh
buat selamanya

bangunlah saudaraku
eratkan ukhuwah kita
satukan tangan-tangan kita
menegakkan kebenaran
diatas bumi Tuhan ini